Senin, 05 Oktober 2020

Pusat Pelatihan TPA Bappenas

 Pusat Pelatihan TPA Bappenas


 

Pusat Pelatihan TPA Bappenas – Tes Potensi Akademik atau bisa disebut TPA sebagai salah satu tes yang wajib dikerjakan oleh para pencari kerja sebelum diterima di sebuah perusahaan atau lembaga pemerintahan. Bahkan, untuk kenaikan jabatan karier pun ada pula yang mewajibkan lolos tes potensi akademik sebagai salah satu syaratnya.


Di dunia internasional, tes potensi akademik setara dengan tes GRE (Graduate Record Examination). Umumnya test ini terdiri dari empat bagian, yaitu sesi tes bahasa atau verbal, sesi tes numerik atau angka, sesi tes gambar, dan sesi tes logika. TPA masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun secara umum skor tersebut  antara 200 s.d 800 dimana paling rendah adalah 200 dan paling tinggi (apabila benar semua) adalah 800.

Mengapa harus tahu cara menghitung skor? 

Setiap kali kamu latihan, kamu dapat menghitung jumlah soal yang dijawab dengan benar. Kamu dapat mengukur apakah kamu sudah mencapai batas target atau belum. Dengan begitu, kamu dapat mempersiapkan diri dan terus meningkatkan nilai.

TPA ini sekarang sangat luas penerapannya mulai dari seleksi masuk SNMPTN atau UMPTN juga ujian mandiri PTN di UGM, UI, ITB, IPB dan juga dipakai seleksi program magister manajemen di Universitas Indonesia, ITB Istitut Teknologi Bandung, UGM Universitas Gadjah Mada Yogyakarta maupun Magister manajemen UGM Kampus Manggarai di Jl. Dr. Sahardjo Jakarta Selatan, Magister Agribisnis IPB Institut Pertanian Bogor, ITS Institut Teknologi Surabaya, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru STAN Sekolah Tinggi Akuntansi Negara dan juga seleksi beasiswa pascasarjana dari lembaga pemberi beasiswa seperti OTO Bappenas UPPTPA Koperasi Bappenas, Tips dan Trik Kursus masuk beasiswa Kemeninfo RI dulu Depkominfo RI, beasiswa STUNED atau TPA/GMAT Beasiswa Nederland Education Centre, Beasiswa Sampoerna Foundation, Beasiswa Departemen Agama, TPA atau Tes Potensial Akademik Beasiswa Kementrian Keuangan baik kemenkeu pajak, kemenkeu anggaran, kemenkeu beacukai, kemenkeu perbendaharaan, kemenkeu badan kebijakan fiskal, lalu TPA beasiswa S2/S3 (doktor) dari kementrian Pekerjaan Umum, TPA Beasiswa DIKTI atau Direktorat Pendidikan Tinggi, TPA Beasiswa S2/S3 dari PEMDA DKI, promosi jabatan atau assesment test perum pegadaian, assesment test PEMDA DKI, Bank Mandiri, Assesment test Bank Indonesia, Assesment Test Calon Hakim CAKIM, psikotest Kemenkeu, Psikotest Kementrian Pekerjaan Umum, Psikotes Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, Tes Potensi Akademik atau TPA UPPTPA Koperasi Bappenas, CPNS Badan Pemeriksa Keuangan RI, CPNS Bappenas, CPNS Seleksi masuk pegawai BUMN, BPS PERTAMINA, PCPM Bank Indonesia, ODM dan MDP Bank Mandiri maupun bank BCA dan Bank Permata. Sudah dua tahun terakhir ini siswa SMU kelas 3 banyak yang berminat mendaftar kursus Tes Potensi Akademik atau TPA dalam persiapan masuk Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN dan mereka sukses ketrima di UI, ITB, IPB, UGM Yogyakarta, UNPAD Bandung maupun UNAIR dan UNDIP Semarang.

Pelatihan TPA di selenggarakan untuk mengenalkan model Tes  dengan pertimbangan orang yang mempunyai potensi tinggi namun belum pernah mengenal bentuk soal dan bagaimana strategi mengerjakan tes seleksi tersebut selalu mendapat skor/nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan orang yang pernah mengikuti dan telah memahami aturan mainnya. Dengan mengikuti pelatihan ini maka nilai dapat dimaksimalkan dan skor yang didapat peserta lebih objektif, sebab bila setelah mengikuti pelatihan skor-nya tinggi maka memang objektitif tinggi dan bila rendah maka memang objektinya rendah.

 

Permasalahan Seputar Tes Potensi Akademik

Ketika menjelang TesPotensi Akademik (TPA), pada umumnya calon peserta TPA menghadapi problematika :

  1. Tes Potensi Akademik (TPA) bukanlah suatu mata pelajaran atau matakuliah yang diajarkan secara khusus di institusi pendidikan formal. Sehingga, banyak calon peserta TPA merasa mengalami kesulitan, kebingungan, bahkan stress dalam menghadapi ujian Tes Potensi Akademik (TPA).
  2. Asumsi bahwa untuk meraih skor tinggi di Tes Potensi Akademik (TPA) diharuskan menghapalkan banyak rumus. Tidak semua orang menyukai dan harus menyukai matematika. Kepandaian matematika hanyalah satu jenis dari kepandaian yang dimiliki manusia.
  3. Anggapan bahwa proses ujian Tes Potensi Akademik (TPA) itu susah dan menegangkan laksana momok menakutkan di malam hari.
  4. Banyaknya buku persiapan TPA yang beredar di toko buku tanpa isi kredibel. Tapi kita tidak tahu buku yang manakah yang benar-benar dapat membantu persiapan TPA kita. Silahkan anda membeli beberapa buku TPA di Toko Buku terdekat. Jangan kaget jika anda akan menemukan isi buku-buku TPA tersebut isinya hampir sama, hanya beda cover, nama penulis, dan penerbit.
  5. Isi buku persiapan TPA yang sangat berbeda dengan ujian TPA sesungguhnya. Anda tidak akan dapat mengetahui kebenaran isi buku persiapan TPA sebelum mengikuti ujian TPA sesungguhnya. Saya telah membeli beberapa buku persiapan TPA, dan sangat kecewa dengan isinya karena simulasi buku TPA jauh berbeda dengan ujian TPA asli.

 


Untuk mempermudah anda dalam menghadapi Tes Potensi Akademik, ada baiknya anda mengikuti Pelatihan Tes TPA Bappenas.Mungkin bagi sebagian orang, mengikuti pelatihan TPA Bappenas adalah hal yang tidak penting.Tetapi sebenarnya pelatihan TPA Bappenas sangat bermanfaat. Karena saat mengikuti Pelatihan TPA Bappenas, anda akan mendapatkan trik dan tips untuk menghitung agar kita dapat berpikir simple agar dapat menjawab soal-soal Tes Potensi Akademik dengan cepat dan tepat.

Nahh, untuk Anda yang ingin mengikuti tes potensi akademik, Anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tes dengan cara mengikuti Pelatihan Tes TPA Bappenas.

 

Mengapa Pelatihan Tes TPA Bappenas Penting ?

Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta yang ada di Pulau Jawa.

Karena secara umum potensi akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan pelatihan Tes TPA Bappenas ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.

 Trik Mendapat Skor TPA Maksimal

 

Agar kamu dapat meraih skor semaksimal mungkin, kamu harus mengetahui triknya. Soal-soal TPA memang tidak dirancang untuk dijawab semua.

 

Artinya, kamu harus memprioritaskan soal-soal yang mudah dan pasti bisa dikerjakan dengan benar. Contohnya soal pada Tes Numerik. Kamu diberi waktu 60 menit untuk 90 soal. Artinya kamu harus mengerjakan 40 detik/soal. Gunakan 20 detik pertama untuk membaca dan menentukan apakah soal tersebut dapat dikerjakan. Kalau sulit, kamu dapat melanjutkan ke soal berikutnya. Pasalnya skor dihitung dari jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.

Kamu juga perlu memperhatikan jumlah peserta yang mendaftar. Jika pendaftar tidak terlalu banyak, kamu dapat menargetkan 70 persen jawaban benar. Namun jika pendaftar mencapai ribuan jumlahnya, kamu harus menetapkan target 80 persen jawaban benar agar lebih unggul.

 


Apa Saja Manfaat  Pelatihan Tes TPA ?

Konsultan sukses-tpa berpengalaman menyelenggarakan Pelatihan Tes TPA maupun Private TPA. Berdasarkan pengalaman selama ini bahwa banyak peserta yang nilainya rendah disebabkan awam dengan model soal TPA. Namun setelah mengikuti pelatihan di konsultan Sukses TPA hasilnya sebagian besar peserta TPA meningkat tajam. Ini dikarenakan mereka telah belajar soal-soal TPA dan bagaimana cara mengerjakan dengan cepat.

Pada umumnya nilai TPA pasca pelatihan yang  diperoleh karyawan/ peserta tes adalah nilai obyektif yaitu apabila nilainya yang  tinggi  bukan karena unsur kebetulan dan nilai TPA rendah juga bukan karena kebetulan, namun memang merupakan nilai yang objektif tinggi/rendah.

Pelatihan TPA akan sangat membantu terutama bagi mereka yang belum pernah melakukan tes TPA atau mereka yang telah lama meninggalkan bangku kuliah. Jika belum mengenal tipe dan bentuk soal TPA langsung mengikuti Tes Potensi Akademik, dipastikan hasilnya akan kurang memuaskan. Bisa jadi ketika mengerjakan akan tertegun, gagap, bingung dan lainnya karena waktu yang diberikan begitu cepat. Dengan mengikuti Pelatihan TPA, akan diakhiri dengan evaluasi berupa Tes Prediksi TPA, maka baik Lembaga maupun Karyawan  dapat memperkirakan potensi akademisnya, selain  perasaan percaya diri lebih tinggi dalam menghadapi tes TPA.

 Penggunaan TPA Bappenas di Indonesia

 

Secara umum TPA digunakan untuk menguji seseorang dan mengetahui tingkat intelektualitasnya. Selain itu, juga mengukur kemampuan dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah.

  •    Digunakan Sebagai Penguji Calon Karyawan Swasta dan BUMN

Kebanyakan perusahaan besar membutuhkan SDM atau sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan daya saing. Hal ini penting untuk memajukan perusahaan guna meraih visi dan misi perusahaan.

 

Tes potensi akademik akan dilakukan sebagai langkah awal proses rekrutmen yang dilakukan. Biasanya, akan digunakan jasa pihak ketiga untuk melakukannya, kemudian perusahaan akan melakukan pemilihan calon karyawan dari hasil tersebut.

Para peserta yang berhasil melalui tes ini akan langsung menjalani prosedur rekrutmen berikutnya. Jika Kakak berhasil melalui TPA ini, maka kesempatan besar untuk meraih pekerjaan di perusahaan yang diinginkan.

  •           Digunakan untuk Mendapatkan Beasiswa Kuliah Magister


Tidak sedikit universitas yang menawarkan beasiswa dengan syarat harus mengikuti tes terlebih dahulu. Salah satunya adalah TPA, karena tingkat intelektual seorang calon mahasiswa sangatlah penting. Apabila Kakak punya niat untuk mendapatkan beasiswa kuliah magister, baik S2 maupun S3, harus bisa melalui ujian ini. Jadi, sangat penting untuk melakukan persiapan semenjak dini.


Materi Pelatihan & Instruktur

Verbal (padanan kata, lawan kata, analogi verbal);  Kuantitatif (hitungan, deret bilangan, komparasi kuantitatif); Penalaran (logika formal, analitis, keruangan, penalaran logis) serta ditambah dengan teknik mengerjakan TPA dengan metode berpikir strategis. Instruktur berpengalaman & berlatar  belakang pendidikan yang relevan dengan materi pelatihan.


 Tes Bahasa (Verbal)

 

Tes Bahasa (Verbal), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Bahasa, Yaitu:

 

  •         Tes lawan kata (antonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi lawan kata pada soal yang tersedia
  •          Tes persamaan kata (sinonim) yaitu peserta tes diminta untuk mencari satu kata yang menjadi persamaan kata pada soal yang tersedia
  •          Tes pengelompokan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang tidak termasuk kategori sejenis
  •          Tes padanan kata yaitu peserta diminta untuk mencari satu kata yang sesuai dengan pasangannya pada soal yang tersedia.
  •          Harry Tolley Menjelaskan Bahwa Membaca Dan Memahami Kalimat Atau Kata Yang Tertulis Serta Kemampuan Bahasa Adalah Salah Satu Cara Untuk Melihat Kemampuan Seseorang. Tes Ini Juga Sangat Erat Hubungannya Dengan Tes Kognitif, Tes Kecerdasan Maupun Tes Psikometri. Subtes Ini Dirancang Untuk Mengetahui Seberapa Jauh Seseorang Menggunakan Bahasanya Seefektif Mungkin Dengan Bahasa Baku

 

Tes Angka (Numerik)

 

Tes Angka (Numerik), Pada TPA Subtes Ini Dibagi Menjadi 5 Bidang Numeric, Yaitu:

 

  •         Tes angka pada cerita yaitu peserta diminta untuk membaca soal cerita yang tersedia di soal dan menjawab pertanyaan yang sesuai dengan kehendak soal pada kolom jawaban dengan cepat
  •          Tes logika angka yaitu peserta diminta untuk menalar persamaan angka yang tersedia pada kolom jawaban secara logis
  •          Tes seri huruf yaitu peserta diminta untuk menjawab huruf selanjutnya yang rumpang pada deret huruf dan biasanya pada bagian ini mempunyai pola tertentu
  •          Tes deret (serial angka) yaitu peserta diminta untuk menjawab bilangan selanjutnya yang rumpang pada deret angka dan biasanya pada bagian ini deret angka mempunyai pola tertentu juga
  •          Tes hitungan (aritmatika) yaitu peserta diminta untuk menghitung dengan menambah, membagi, mengali maupun membagi bilangan yang tersedia di soal dan biasanya soal pada bagian ini menjebak hitungan peserta walaupun terlihat mudah

 

Tes Logika

 

Pada TPA Tes Ini Berguna Untuk Menguji Memecahkan Masalah Dengan Logis Dan Penalaran. Subtes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Logika, Yaitu:

 

  •          Tes logika diagram yaitu peserta diminta untuk menginterpretasikan suatu diagram yang tersedia pada soal dan jawaban biasanya berupa pernyataan yang sesuai pada diagram soal
  •          Tes logika cerita yaitu peserta diminta untuk membaca suatu cerita yang tersedia di soal dan menjawab soal-soal yang berhubungan dengan cerita pada soal tetapi biasanya pertanyaan dan jawaban pada soal tidak secara langsung terdapat jawabannya pada cerita
  •          Tes silogisme (analisa sebuah pernyataan dan kesimpulan) yaitu peserta diminta untuk apakah pernyataan dan kesiimpulan yang diambil dalam soal maupun jawaban sudah benar atau belum
  •         Tes logika umum yaitu peserta diminta untuk menalar suatu pernyataan yang logis dengan cepat

 

Tes Gambar (Spasial)                    

 

Pada TPA Tes Ini Dibagi Menjadi 4 Bidang Spasial, Yaitu:                           .

 

  •         Tes padanan gambar yaitu peserta diminta untuk mencocokkan gambar yang sesuai dengan pertanyaan dengan jawaban yang ada
  •          Tes bayangan gambar yaitu peserta diminta untuk menalar bagaimana suatu gambar akan dicerminkan pada suatu bayangan dan hasil dari bayangan tersebut memberi gambaran seperti pada kolom jawaban yang tersedia
  •          Tes kelompok gambar yaitu peserta diminta untuk mengelompokkan gambar yang sesuai kondisi atau satu kategori yang sama dengan kategori yang berbeda pada jawaban
  •          Tes identifikasi gambar yaitu peserta diminta untuk mengidentfikasi gambar apa yang tertera pada soal maupun jawaban yang tersedia

 

Berbicara tentang tes sinonim, berikut prediksi daftar sinonim yang sering dipakai atau sering keluar untuk soal tes TPA OTO BAPPENAS:

 

  •          Abolisi: penghapusan, pembatalan
  •          Abonemen: berlangganan
  •          Absen: tidak masuk, tidak hadir
  •          Abolut: mutlak, tidak terbatas
  •          Absorpsi: penyerapan
  •          Afeksi: kasih sayang
  •          Afinitas: ketertarikan, simpati
  •          Agitasi: hasutan
  •          Agraria: urusan pertanian
  •          Ajun: ajudan, menyimpang jauh dari tujuan
  •          Akselerasi: percepatan
  •          Aktual: nyata, hangat
  •          Akurasi: ketelitian, kecermatan
  •          Akurat: teliti, seksama, cermat
  •          Aliansi: persekutuan, ikatan
  •          Ambigu: bermakna lebih dari satu
  •          Anonim: tanpa nama, tak beridentitas
  •          Apatis: tidak peduli, acuh tak acuh
  •          Arbitrer: sewenang-wenang
  •          Aristokrat: bangsawan, ningrat
  •          Arogan: congkak, sombong, angkuh
  •          Artifisial: buatan, tidak alami
  •          Blangko: kosong
  •          Candu: adiktif
  •          Definit: tertentu, pasti
  •          Defisit: kekurangan
  •          Degradasi: kemerosotan, kemunduran
  •          Delik: tindak pidana
  •          Delusi: khayal
  •          Dependensi: ketergantungan
  •          Depresi: stagnasi
  •          Desalinasi: penyulingan, proses membuat air laut
  •          Deskripsi: pemaparan, penggambaran
  •         Destruktif: merusak, meghancurkan
  •          Dinamis: penuh semangat
  •          Doktrin: ajaran
  •          Duplikat: replika, salinan, tiruan
  •          Efesien: berdaya guna, tepat guna
  •          Eksemplar: lembar, helai
  •          Eksepsi: pengecualian
  •          Eksodus: hijrah, mengungsi
  •          Ekspansi: perluasan wilayah
  •         Ekspedisi: pengiriman surat atau barang
  •          Eksploitasi: pemanfaatan, pendayagunaan
  •          Eksplorasi: pendalaman, penggalian, pengkajian
  •         Ekspresi: ungkapan, pandangan air muka
  •          Ekstra: tambahan, sangat luar biasa
  •          Ekuilibrium: kesetimbangan

 

Contoh Soal Analogi

soal 1

   Supir: Mobil

a. Pesawat: Pilot

b. Kuda: Pedati

c. Masinis: Kereta Api

d. Delman: Kusir

e. Pilot: Masinis

 

soal 2

   Pikiran: Otak

a. Buku: Printer

b. Kata-kata: Lisan

c. Komputer: Ketikan

d. Awan: Langit

e. Hujan: Uap

 

Soal 3

  Pari: Ikan

a. Gandum: Teri

b. Sepeda motor: Bensin

c. Pedati: Kuda

d. Hand phone: Baterai

e. Tape mobil: Accu

 

Soal 4

 TANGGA: ESKALATOR =

a. Sepeda: motor

b. Sendal: sepatu

c. Peci: mukena

d. Bangsa: negara

e. Foto:  figuran

 

Soal 5

Dompet: Uang

 

A. Gunung: Harimau

B. Tas sekolah: Buku

C. Laut: Garam

D. Burung: Sangkar

E. Kandang: Ayam



Tempat & Waktu

Pelatihan dilaksanakan hanya satu hari untuk semua materi dan latihan soal.

Waktu Pelatihan Tes TPA Reguler di hari libur kerja Sabtu/Minggu (jadwal silahkan hubungi kami 082143247049) mulai Pk. 08.00 s.d 16.30 WIB

Lokasi Pelatihan : Pusat Studi Jepang UI Depok

 

Jika Anda berminat mengikuti Pelatihan Tes TPA Bappenas, silahkan hubungi kami 082143247049 atau KLIK WhatsApp Sekarang


Pusat Pelatihan TPA Bappenas